Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mengukuhkan tiga profesor baru melalui Sidang Terbuka Senat yang dipimpin oleh Ketua Senat Unsyiah, Prof. Dr. Said Muhammad MA di Gedung AAC (Academic Activity Center) / Pusat Kegiatan Akademik Prof. Dr. Dayan Dawood, MA. Unsyiah pada Hari Senin, Tanggal 23 Desember 2019. Menariknya, ketiganya adalah perempuan yaitu Prof. Dr. Ir. Rina Sriwati, M.Si dari Fakultas Pertanian dengan judul orasi "Pemanfaatan Trichoderma spp. sebagai Agens Pengendali Hayati Patogen Tanaman untuk Mendukung Pertanian Bekelanjutan", Prof. Dr. Rahmah Johar, M. Pd (FKIP) dan Prof. Dr. Kartini Hasballah, M.S., Apt (Fakultas Kedokteran). Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng IPU mengatakan, setelah pengukuhan ini maka jumlah professor di Unsyiah berjumlah 73 orang. Di mana jumlah terbanyak dari Fakultas Teknik yaitu 19 orang, lalu Fakultas Pertanian sebanyak 12 orang.
Gelar professor merupakan level tertinggi dalam karir profesional seorang dosen di perguruan tinggi. Ada banyak dosen yang berjuang untuk meraihnya, namun tidak semua berhasil mendapatkan gelar tersebut. Dari 290.000 dosen seluruh Indonesia hanya 5.300-an orang saja yang berhasil meraih gelar profesor. Oleh karena itu Rektor mengucapkan selamat dan rasa bangga atas keberhasilan ketiga profesor baru ini. Apalagi ketiganya berasal dari kalangan perempuan. “Satu hal yang tak biasa, semua profesor yang dikukuhkan ini adalah perempuan. Secara keseluruhan, jumlah profesor perempuan di Unsyiah meningkat secara signifikan. Jumlahnya sudah mencapai 12 orang,” ucap Rektor.
Secara umum laju pertumbuhan profesor di Unsyiah cukup baik. Itulah sebabnya Unsyiah kembali melakukan pengukuhan hari ini, meskipun sepuluh hari sebelumnya telah mengukuhkan empat profesor baru. Sementara itu, ada beberapa profesor baru yang menunggu untuk dikukuhkan dalam waktu dekat ini. “Kami berharap rentetan peristiwa seperti ini akan terus berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Paling tidak hingga jumlah profesor Unsyiah mencapai target minimum yang memadai bagi perguruan tinggi, yaitu 10% dari jumlah dosen secara keseluruhan,” ucap Prof. Samsul.
Selain itu, Rektor menilai partisipasi dan kontribusi aktif dari ketiga profesor ini sangat diharapkan. Sebab ketiganya memiliki kepakaran yang sangat dibutuhkan. Misalnya kepakaran Prof. Kartini Hasballah pada bidang farmasi berbasis bahan alam yang berpotensi untuk dikembangkan. Mengingat Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia yang memiliki kekayaan biodiversitas flora dan fauna. Apalagi fokus penelitiannya diarahkan untuk pencarian obat kanker dan anti bakteri alami. “Kepakaran Prof. Kartini Hasballah sangat diperlukan dalam upaya menemukan obat-obat kanker yang berbasis bahan alami, sehingga lebih murah secara biaya dan lebih aman untuk dikonsumsi,” ucap Rektor. Begitu pula kepakaran Prof. Rahmah Johar yang fokus untuk menemukan metode pembelajaran yang nyaman dan mudah diterima. Selama ini pelajaran matematika telah menjadi momok yang menakutkan bagi siswa. Hasil penelitian menyebutkan, sejak SD siswa mulai kesulitan untuk memahami soal bilangan serta soal yang melibatkan logika.“Prof. Rahma Johar berupaya untuk fokus di bidang penelitian ini, demi meningkatkan profesionalisme para guru melalui pendidikan matematika realistik,” ucap Rektor.
Sementara itu kepakaran Prof. Rina Sriwati pada pertanian khususnya pada kesehatan tumbuhan memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Sebab mengabaikan perhatian kepada tumbuhan, sama artinya dengan memulai kepunahan makhluk hidup lainnya, termasuk manusia.
Karena itulah Prof. Rina Sriwati, berinisiatif untuk mengembangkan aspek pengendalian penyakit tanaman dengan menggunakan agen pengendalian hayati jamur Trichoderma. Jamur jenis ini dapat mengambil peran sebagai biodekomposer bahan organik, dan sebagai agen pengendalian hayati patogen pada tanaman.
Namun, Rektor menilai, tantangan besar yang dihadapi oleh Prof. Rina Sriwati, paling tidak ada dua. Pertama, membuktikan bahwa ada alternatif cara yang juga efektif dapat digunakan untuk pengendalian hama pada tanaman. Kedua, memastikan bahwa masyarakat petani bersedia menggunakan alternatif ini dan meninggalkan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya.
“Sebagai institusi, Unsyiah mendukung penuh semua gagasan positif ketiga profesor ini. Kita semua yakin, Insya Allah, ketiga profesor ini mampu berkontribusi secara maksimal untuk mengharumkan Unsyiah, minimal di Asia Tenggara,” pungkas Rektor.
.
Sumber, Referensi & Berita Terkait:
- Sosial Media, Facebook, WhatsApp & Grup WhatsApp Silaturahmi Pertanian
- https://unsyiah.ac.id/berita/unsyiah-kukuhkan-tiga-profesor-perempuan