Penandatanganan Kerjasama Produksi Ayam Broiler dengan Sistem Kandang Modern Terstandar antara Universitas Syiah Kuala dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI)

fpusk 20220622 01

Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala (FP USK) Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc  dan Ir. Sabri Basyah  selaku owner PT Mega Citra Palmindo sekaligus ketua GAPKI Aceh (Gabungan Kelompok Kelapa Sawit Aceh) melakukan penandatanganan MoU di ruang dekan Fakultas Pertanian USK pada tanggal 22 Juni 2022. Pertemuan dihadiri kedua pihak yang melakukan kerja sama serta didahului oleh penjelasan lahirnya kerja sama ini oleh Dr. Allaily, S.Pt., M.Si sebagai Kepala Laboratorium Ilmu dan Teknologi Produksi Ternak Unggas Prodi Peternakan USK. Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dapat memberikan manfaat yang besar dalam kerja sama ini yaitu dalam hal Tri Darma Perguruan Tinggi melalui kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian. Sebelumnya sejak Maret 2022 para pihak sudah melakukan pertemuan dan kegiatan survei lahan dan perencanaan kandang produksi ayam broiler dengan sistem close house. Para pihak sudah membentuk tim yang terdiri dari pakar unggas, arsitek, dan lingkungan. Adapun areal yang direncanakan untuk pendirian close house memiliki luas sekitar 6 ha berada di Data Gaseu Jantho, Kabupaten Aceh Besar.

fpusk 20220622 02 fpusk 20220622 03
 fpusk 20220622 04  fpusk 20220622 05

Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc menyampaikan bahwa kerja sama dengan pihak DUDI menjadi satu poin penting untuk kampus agar dapat bersinergi dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Harapannya MoU ini akan dilengkapi dengan Implementation Agreement (IA) yang berisikan detil kerjasama kegiatan yang melibatkan mahasiswa mengikuti MBKM. “Berharap tahun ini mahasiswa bisa melaksanakan magang di perusahaan,” sambut dekan penuh harapan.

Selanjutnya, dalam kesempatan ini Ir. Sabri Basyah menyampaikan keseriusannya dalam usaha ayam broiler dengan sistem kandang clouse house, di samping berusaha di bidang perkebunan kelapa sawit. “Tujuan utama adalah untuk membangun Aceh. Perkiraan uang masyarakat Aceh yang keluar ke Sumatera Utara berkisar 1.3/1.4 Triliun per tahun. Sedangkan, telur ayam berasal dari Sumatera Utara dalam sehari sebanyak 2.000.000 butir telur, sehingga uang masyarakat Aceh banyak yang beredar ke Medan. Sumberdaya alam di Aceh terkuras,”pungkasnya dengan sangat semangat.  Namun, untuk ayam petelur masih menjadi impian yang akan direalisasikan ke dalam program setelah produksi budidaya ayam broiler berhasil. Portofolio close house di Aceh masih kecil, padahal sistem ini terkontrol terhadap isi kandang dan resiko lebih kecil. Portofolio kandang dengan sistem kandang terbuka lebih banyak ditemukan di Aceh.

“Kolaborasi dengan USK adalah penting karena dunia industri butuh standarisasi clouse house ayam broiler, agar resiko kecil, dan pembangunan dapat dilakukan secara bertahap. Perkiraan investasi untuk 1 kandang ayam broiler yaitu sekitar 1 M. Harapannya industri peternakan dapat tumbuh di Aceh. Perkembangan saat ini, adalah sudah ada hasil survei dari ahli drone. Terkait pakan yang menjadi prioritas adalah tanaman jagung. Jika nanti akan mengeksplor ke ayam petelur maka akan dilakukan integrated farming (mimpi yang harus diwujudkan). Insya Allah, akan ada kunjungan studi banding ke Binjai SUMUT bersama tim USK.” Ujar Sabri Basyah

Hadir pada saat perjanjian kerja sama Ir. Asril, M.Rur.Sc selaku sekretaris Prodi Peternakan. “Kami sangat mengapresiasi kesediaan PT. Mega Citra Palmindo atas sumbangsih yang sangat berharga pada bidang unggas di Aceh. Masyarakat Aceh saat ini “membuang” uang ke Medan. Akan tetapi ke depan akan ada perusahaan yang mendukung Jurusan Peternakan. Saat ini, peminat mahasiswa sangat besar di Prodi Peternakan, yaitu dalam satu angkatan terdiri dari 100 lebih mahasiswa. Hal ini menggambarkan bahwa minat dan pengetahuan masyarakat sudah baik dan berkembang terkait peternakan apalagi ditambah dengan adanya perusahaan ini, sehingga dapat menyerap tenaga kerja di Aceh agar tidak hanya berharap pada satu jenis pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil (PNS)”. Tuturnya penuh syukur.

Perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat berjalan dengan optimal serta menjadi keberkahan bagi seluruh pihak yang bekerja sama, serta memiliki manfaat demi kemajuan Provinsi Aceh.

 

Dokumentasi