Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala (FP USK) hari ini menerima buku dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI yang berjudul “Restorasi Gambut di Indonesia” secara simbolik yang disampaikan oleh Dr. Monalisa, Koordinator Divisi Riset Perubahan Iklim USK, Pembina Jaringan Masyarakat Gambut Aceh (JMGA) dan Dosen Fakultas Pertanian USK kepada FP USK yang diterima oleh Dekan Fakultas USK Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc. Monalisa mengatakan bahwa buku ini diserahkan ke Dekan FP USK adalah sebagai bentuk bahwa FP USK concern dengan pemulihan gambut di provinsi Aceh dan siap berkolaborasi dengan BRGM. Untuk tahun 2022, Dekan FP USK juga menyampaikan bahwa FP USK mendukung positif kerja-kerja restorasi gambut di Aceh dan kegiatan community development yang dilakukan oleh Pusat Riset Perubahan Iklim dan Akademisi USK juga organisasi lainnya.
Pada Kesempatan ini Dekan Fakultas Pertanian USK menyambut baik rancangan awal bagi kerja kolaborasi restorasi gambut dengan USK dan berbagai pihak. Prof. Samadi, Dekan FP USK menyampaikan bahwa Fakultas Pertanian USK siap memberikan support Tenaga Ahli dan Akademisi dari berbagai jurusan untuk merestorasi gambut di Provinsi Aceh .
Meskipun Aceh belum termasuk wilayah kerja BRGM, namun akhir tahun 2020 lalu Prof Azwar Maas selaku Ketua Dewan Pakar Kelompok Ahli BRGM dan Dr. Haris Gunawan yang saat itu menjabat Deputi IV LItbang BRG telah berkunjung dan melihat langsung di lapangan kondisi gambut Aceh di Desa Rukun Damai Kecamatan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya (ABDYA).
Buku “Restorasi Gambut di Indonesia” ini adalah salah satu bentuk kontribusi kelompok Ahli Badan Restorasi yang bertugas memberikan dukungan bagi pelaksanaan restorasi gambut sesuai dengan amanat Peraturan Presiden RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut (BRG). Perjalanan restorasi gambut yang telah dilakukan oleh BRG di tujuh provinsi target restorasi gambut selama ini telah berhasil meningkatkan identitas kegiatan restorasi di tingkat tapak, sekaligus meningkatkan peran para penanggungjawab dan partisipasi para pihak terkait.
Pusat Riset Perubahan Iklim Aceh (PRPIA) USK atau yang dikenal dengan nama Aceh Climate Change Initiative (ACCI) yang dipimpin oleh Suraiyya Kamaruzzaman,S.T.,LL.M,M.T mengatakan bahwa kegiatan restorasi gambut Aceh memang belum berjalan secara optimal, padahal sebagaimana yang kita ketahui gambut menyimpan cadangan karbon yang cukup tinggi, oleh karenanya tahun 2022 ACCI USK juga telah menyiapkan riset terkait restorasi gambut dan mangrove yang nantinya dikoordinir oleh Dr. Monalisa berjejaring dengan berbagai lembaga dan juga pihak pemkab setempat. “ Kita support kampus ini untuk menjadi kampus yang berwawasan hijau dan berperspektif hijau”. ACCI USK saat ini telah melakukan berbagai kegiatan juga antara lain konservasi Gajah Sumatera yang dipimpin oleh Bapak drh. Wahdi Azmi dan Tim Peneliti lainnya.