Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala (FP USK) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Peninjauan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran (VMTS) dalam rangka penyusunan Rencana Strategi (Renstra) FP USK 2020 - 2024 secara virtual pada tanggal 28 Mei 2021. Ketua Pelaksana (PIC - Person in Charge) FGD Peninjauan VMTS Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. nat. techn. Syafruddin, S.P., M.P., menyatakan bahwa acara tersebut diikuti oleh pihak Dekanan, Ketua dan Sekretaris Jurusan/Program Studi (Prodi) di lingkungan FP USK, Ketua IKA (Ikatan Alumni) masing-masing Jurusan/Program Studi di Lingkungan FP USK, masing-masing dua perwakilan Dunia Usaha dan Industri (DUDI) yang terkait dengan Jurusan/Prodi dan ditambah dari unsur dinas terkait di lingkungan Pemerintahan Aceh.
Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran semua unsur stakeholder dalam peninjauan Peninjauan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Diharapkan dengan pertemuan tersebut Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala mencapai kemajuan terutama dalam pelaksanaan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) dan terus mampu mempertahankan kinerja terbaik yang telah dicapai selama ini, khususnya untuk hasil pencapaian kinerja terbaik di lingkungan Universitas Syiah Kuala sebagai yang terbaik selama 2 tahun terakhir (2019 - 2020). Selanjutnya dalam pemaparannya Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc. juga menyampaikan visi misi, tujuan dan sasaran serta kondisi Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala saat ini termasuk kondisi akademik, peluang dan tantangan serta serapan alumni dalam dunia kerja. Para peserta sangat antusias memberikan saran dan masukan pada acara FGD Peninjauan VMTS Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Saran pertama muncul dari Tasmin Tassar, SP. – Sub Koordinator Kemahasiswaan dan Alumni, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Berdasarkan data lulusan yang ada khusus untuk fresh graduate sangat diperlukan pendampingan dan bantuan dari alumni yang telah mapan, agar bisa mendapat pengalaman dan pekerjaan, termasuk dalam hal ini dengan memanfaatkan lahan-lahan milik Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala sesuai bidang dan keahlian masing-masing.
Selanjutnya Zubir Marzuki dari CV Megah Tani Aceh memaparkan bahwa kampus tidak boleh lepas tangan terhadap alumni/lulusan. Berbagai peluang dapat dimanfaatkan, misalnya, sektor pangan (komoditi unggulan) setiap daerah seharusnya bisa diproduksi dari hulu ke hilir dengan baik oleh alumni/lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Oleh karena itu diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyerap banyak tenaga kerja. Jika perlu kampus dapat mengundang stakeholder untuk duduk bersama dan dijadikan agenda rutin bulanan untuk mengkaji potensi pertanian Aceh. Pada kesempatan ketiga Habiburrahman, S.TP., M.Sc., yang mewakili Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh sekaligus sebagai Ketua Ikatan Alumni Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala menyarankan kepada pihak Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala agar memberikan perhatian dan aksi khusus untuk pelestarian sumber daya genetik/plasma nutfah, termasuk plasma nutfah lokal dan perlu melakukan koloborasi dengan berbagai pihak. Selain itu perlu melakukan pelatihan untuk alumni untuk mencetak petani milenial.
Lebih lanjut Habiburrahman, S.TP., M.Sc juga menyarankan agar semua produk rekayasa teknologi, termasuk teknologi tepat guna dari mahasiswa, dosen dan alumni terdokumentasi dengan baik dan dapat diaplikasikan kepada masyarakat. Hal yang mendesak juga bagaimana mengupayakan agar petani yang menanam benih lokal perlu benihnya disertifikasi. Masukan dan saran selanjutnya datang dari Heriansyah (Alumni Agronomi FP USK 89) yang bekerja pada Triputra Agro Persada TBK Jakarta, agar Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala dapat goes national dan international. Pemerintah sangat mendukung peningkatan produksi kelapa sawit dan peran Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala dalam industri sawit di sekitar Aceh perlu ditingkatkan dan melakukan koloborasi untuk berpartisipasi dalam dunia perkebunan, khususnya kelapa sawit. Saran yang tidak kalah bernas juga muncul dari Dedi Ikhwani, S.P., Alumni Jurusan Agribisnis sekaligus Owner Deputroe Coffee, agar Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala dapat melaksanakan pengembangan pertanian di wilayah Barat dan Selatan Aceh. Hal ini memungkinkan dilakukan oleh civitas akademika Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala karena banyak riset telah dilakukan tapi belum banyak diaplikasikan dan memberi manfaat di lapangan, khususnya untuk kawasan Barat Selatan (Barsela) Aceh. Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala juga harus membuat start up digital marketing untuk menjual komoditi pertanian yang dihasilkan. Sebagai tambahan Dedi Ikhwani, S.P., juga mengharapkan agar memperkuat jalinan kerjasama antar alumni. Sebagai bentuk pembinaan untuk alumni Deputroe Coffee siap menerima mahasiswa magang dari Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala dari berbagai strata yang ada.
Tidak kalah mernariknya saran yang disampaikan oleh Hadi Surya, S.TP., M.T. dari DPRK Aceh Selatan sekaligus Owner Haziq Farm (Peternakan Ayam Petelur) yang mengemukakan Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala perlu mempekuat jaringan di daerah. Hasil riset dari kampus perlu diterapkan di lapangan. Untuk mencapai kemajuan Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala khususnya mahasiswa dan alumni membutuhkan pelopor dan terobosan. Disamping itu kegiatan kuliah umum perlu diperbanyak dengan mengundang pemateri berasal dari alumni yang telah terjun langsung ke dunia usaha dan berkompeten. Perlu juga ditingkatkan kerjasama antar alumni di masing-masing daerah dari berbagai lintas ilmu yang ada. Selanjutnya Fitrah Ramadhan, S.P., M.Si dari Syngenta Indonesia sekaligus Alumni Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala mengharapkan agar alumni dipersiapkan dengan berbagai bekal untuk memasuki dunia kerja. Masih ada alumni yang tidak siap untuk interview kerja. Oleh karena itu perlu pendampingan pasca lulus. Selain itu Fitrah Ramadhan, S.P., M.Si menambahkan agar Jurusan/Prodi perlu menjemput bola ke Dunia Usaha dan Indiustri (DUDI), karena DUDI juga membutuhkan stakeholder dari kampus yang mumpuni. Tidak kalah pentingnya, Almer Havis (PT Yakin Pasifik Tuna) mengharapkan agar kampus dapat mendistribusikan hasil riset karena dunia usaha jarang mendapat data hasil penelitian secara komprehensif. Tinjauan terakhir datang dari Drh. Nike Sari Rahayu (Dinas Peternakan Aceh), mahasiswa dan alumni Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala dapat melaksanakan magang pada industri yang ada di Aceh. Dalam hal ini Dinas Peternakan Aceh siap memfasilitasi kerena memiliki 3 (tiga) UPTD yang tersebar di Aceh Besar. Menjelang acara berakhir Ketua Pelaksana Penyusunan Renstra Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala 2020-2024 Dr. Ir. Sofyan, M. Agric.Sc. menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta dan menilai betapa pentingnya acara ini untuk kemajuan Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Semua masukan yang bernas akan dihimpun dan dijadikan acuan demi perbaikan kinerja Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala kedepan. Acara yang diikuti oleh 45 participant yang dipandu oleh Ir. Cut Aida Fitri, M,Si selama hampir 2 jam berlangsung secara sukses.